Search

Total Tayangan Halaman

Senin, 04 Februari 2013

HUKUM WARIS

Pengertian dan istilah
Hukum Waris: kaidah dan asas yang mengatur proses beralihnya harta benda dan hak serta kewajiban seseorang yang meninggal

Istilah dalam hukum waris:
         Waris
         Warisan
         Pewaris
         Ahli waris
         Mewarisi
         Proses pewarisan

HUKUM WARIS
Sifat hukum waris: Hukum waris yang berlaku di indonesia = belum unifikasi
·         Hukum Waris Adat
·         Hukum Waris Islam
·         Hukum Waris BW/KUHPerdata

Bentuk masyarakat dan sifat kekeluargaan di Indonesia :
1.      Sistem patrilineal/ sifat kebapaan
2.      Sistem matrilineal/ sifat keibuan
3.      Sistem bilateral atau parental/ sifat ke ibu – bapak

HUKUM WARIS BW
• Diatur dalam Buku II : salah satu cara memperoleh hak milik – Pasal 584
• Syarat umum terjadinya pewarisan
1.      Kematian – Pasal 830
2.      Ada harta yang diwariskan
3.      Ahli waris ada pada saat pewaris meninggal


• Azas
·         Hanya hak dan kewajiban dalam lapangan hukum kekayaan = harta benda saja yang dapat diwariskan
·         Apabila seseorang meninggal, maka seketika itu juga segala hak dan kewajibannya beralih
·         kepada ahli warisnya. : “le mort saisit le vit” Pemindahan hak dan kewajiban = “saisne”
·         Pasal 838 = orang yang karena perbuatannya tidak patut menerima warisan = “onwaardig”
·         berhubung karena jabatan/pekerjaannya, maupun hubungannya dengan si meninggal, tidak diperbolehkan menerima keuntungan dari suatu surat wasiat.

Mewaris berdasarkan :
         Menurut UU : ab intestato
         Karena ditunjuk dalam surat wasiat (testament) : testamentair

Ab intestato
         Uit eigen hoofde: mendapat warisan berdasar kedudukannya sendiri terhadap si meninggal
         Bij plaatsvervulling: seorang lain yang berhak atas suatu bagian warisan, tetapi orang itu telah meninggal lebih dulu dari pada orang yang meninggalkan warisan

YANG BERHAK MEWARISI
Pasal 832 KUHPerdata ada 4 Golongan:
       I.            suami/ isteri yang hidup terlama, anak anak beserta turunannya dalam garis lencang di bawah
    II.            orang tua dan saudara-saudara dari si meninggal
 III.            keluarga sedarah ke atas
 IV.            saudara sedarah dalam garis ke samping

SIKAP AHLI WARIS
1. Penerima secara penuh – dapat dilakukan dengan tegas atau secara diam-diam
2. Penolakan harus dilakukan dan suatu pernyataan kepada panitera pengadilan negeri setempat
3. Jalan tengah antara menerima dan menolak dinamakan menerima dengan “voorrecht van boedelbeschrijving” atau “beneficiare aan vaarding” kewajiban ahli waris untuk melunasi utang-utang dan beban-beban lainnya dibatasi sedemikian rupa, sehingga pelunasan itu hanyalah dilakukan menurut kekuatan warisan
WASIAT atau TESTAMENT
         Wasiat atau testament : suatu pernyataan dari seorang tentang apa yang dikehendaki harta bendanya setelah ia meninggal
         Hibah : pemberian pada waktu masih hidup
         Hibah wasiat : baru berlaku apabila sipewaris telah meninggal
         Pasal 913 & 914 = legitieme portie – bagian mutlak ahli waris – membatasi pewaris untuk berbuat sekehendaknya
         Wasiat
        Erfstelling : penunjukan seseorang atau beberapa menjadi ahli waris
        Testamentaire erfgenaan : ahli waris menurut wasiat

3 Macam Surat Wasiat
         Openbaar testament
         Olographis testament
         Testament tertutup atau rahasia
         Codicil: akte dibawah tangan = menetapkan hal-hal yang tidak termasuk dalam pemberian warisan
         Syarat : sudah berumur 18 tahun atau sudah kawin dan mempunyai pikiran yang sehat

Pembagian waris untuk anak luar kawin
• Anak luar kawin yang sah adalah ahli waris dari orang tua yang mengakuinya (Pasal 863 KUHPerdata)
• Anak angkat, hanya mempunyai hak atas harta bersama orang tua angkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar